 |
| Sabun Haji |
Ibadah Haji bagi umat Islam adalah Rukun Islam kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu. Pengertian mampu disini termasuk kemampuan material, fisik dan keilmuan. Ibadah Haji dilakukan dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat pada satu waktu yang dikenal sebagai musim haji yang jatuh pada bulan Dzulhijah.
Kegiatan inti Ibadah Haji dimulai tanggal 8 Dzulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, dilanjutkan dengan Wukuf atau berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah, dan diakhiri dengan melempar jumrah atau melempat batu yang secara simbolis melempar setan pada tanggal 10 Dzulhijah. Tanggal 10 Dzulhijah dikenal masyarakat Indonesia dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji.
Sejak tanggal 8 Dhulhijah, jama'ah haji mulai menggunakan baju ihram yaitu dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji, kemudian berniat haji, baju ihram baru bisa dibuka tanggal 10 Djulhijah, setelah serangkaian ibadah haji selesai. Selama menggunakan baju ihram ini jama'ah haji dilarang memakai wewangian, untuk sabun mandi pada saat haji disarankan menggunakan sabun yang tidak wangi, sabun yang tidak membuat wangi, dan lebih baik yang mengandung pelembab.
Sabun Susu Sapi As'shyfa, merupakan sabun alami dengan bahan bahan : susu sapi, minyak zaitun, minyak kelapa dan madu. Sabun As'hyfa tidak mengandung pewangi dan tidak membuat kulit menjadi wangi, sabun haji As'shyfa sangat cocok untuk digunakan di daerah yang memiliki perubahan suhu dan kelembaban yang ekstrim. Menggunakan sabun haji as'shyfa selama menjalankan ibadah haji akan membuat kulit tubuh dan wajah tetap bersih, terjaga kelembapannya, dan tidak melanggar syariah.
